HINDUALUKTA - Secara etimologi Ihasa terbagi atas tiga kata yaitu "Iti"-"Ha" dan "Asa". "Iti" dan "Ha" adalah kata tambahan yang "indiclinable" di dalam bahasa Inggris. Dan "Asa" adalah kata kerja "Verb". Jadi arti Itihasa adalah "ini sudah terjadi begitu" (Is Happened so), (Tim Penyusun, 2012: 126).

Itihasa juga dapat diartikan: “Sesungguhnya kejadian itu begitulah Nyatanya”  Jadi Itihasa memuat unsur sejarah yang memuat macam-macam isi, terutama tentang ceritra kepahlawanan. Kepahlawanan yang dimaksud adalah pejuang/pembela kebenaran (dharma) dengan gigih. Dalam Chandogya Upanisad VII.1.2, dan VI.2.1 dinyatakan bahwa Itihasa dan Purana adalah Veda yang ke 5 (Itihasa-purana pancamam vedanam vedam), (Budha, -: -).

Di dalam kitab Amarakosa 1.6.5, karya Amarsingha kita mendapatkan kata lain, yaitu: Akhyayika yang mempunyai makna sama dengan Itihasa yang artinya Sejarah.

"Akhyayikopalabdharma"

Artinya:

"Akhyayika adalah ceritra yang benar-benar terjadi"

1.1 Jenis dan Ruang Lingkup Itihasa

Secara garis besar, Itihasa dibagi menjadi dua bagian yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kedua Viracarita atau epos besar ini disebut juga Arsakavya. Kata Arsakavya berarti syair yang sangat indah. Adapun keduanya adalah sebagai berikut:

A. Ramayana

Secara etimologi Ramayana berasal dari bahasa Sansekerta dari kata "Rama" dan "Ayana" yang artinya perjalanan Rama. Kitab Ramayana menceritakan tentang kisah perjalanan Rama. Penulis dari Ramaya adalah Maharsi Valmiki. Ramayana terdiri dari 7 Kanda/Jilid dan 24.253 sloka). Isi dari kitab ini menggambarkan kehidupan di jaman Treta Yuga, tetapi menurut sarjana Barat Ramayana selesai ditulis sebelum tahun 500 SM, di duga ceritranya sudah populer tahun 3100 SM.

Ramayana juga dikenal dengan nama lain Caturvinsati-sahasri-Samhita. Buku Ramayana karya Valmiki menurut edisi Ramayana oleh Sri Ramakosa Mandala, SadaSivapith, Poona, India, terdiri dari 7 kanda, 659 sarga dan 23.864 sloka sebagai berikut:

1. Bala Kanda terdiri dari 77 sarga 2226 Sloka
2. Ayodhya Kanda terdiri dari 119 Sarga 4185 Sloka
3.  Aranya Kanda terdiri dari 75 Sarga 2441 Sloka
4. Kiskindha Kanda terdiri dari 67 Sarga 2453 Sloka
5. Sundara Kandaterdiri dari 69 Sarga 2807 Sloka
6. Yuddha Kanda terdiri dari 128 Sarga 5675 Sloka
7. Uttara Kanda terdiri dari 111 Sarga 3373 Sloka

Selain diatas terdapat Praksipta (tambahan) 14 Sargah dan 664 Sloga. Jadi jumlah seluruhnya yakni 659 Sarga 23.864 Sloka. Umunya terdapat 3 edisi Ramayana yang sangat terkeal di India yakni Edisi India Timur, Selatan dan Utara. Ketiga edisi diatas jumlah slokanya berbeda-beda.

B. Mahabharata

Mahabharata berasal dari kata "mate" yang berarti besar atau agung sedangkan kata "Bharata" berarti raja-raja dari di Nastibharata. Jadi Mahabharata berarti cerita agung tentang keluarga Bharata. Cerita Mahabharata membahas tentang dua keluarga besar yakni Pandawa dan Kaurawa. Kitab Mahabharata ditulis oleh Maharsi Veda Vyasa. Mahabharata dikal dengan nama Jaya Samhita.


Jika dibandingkan dengan Rmayana, Mahabharata lebih muda umurnya. Menurut tradisi Mahabharata terjadi pada permulaan Jaman Kali Yuga (3101 SM). Menurut Prof Pargiter Mahabharata diperkirakan tahun 950 SM. Mahabharata terdiri dari 18 Parwa,100.000 Sloka dan 2 buah buku suplemen yaitu Hariwamsa dan Bhagawadgita disusun oleh Bhagawan Abyasa (Krisna Dwipayana) putra dari Rsi Parasara dgn Dewi Sayojanagandhi. Kedua epos ini inti ceritranya kemenangan Dharma melawan Adharma.

Adapun ke 18 Parwa tersebut adalah sebagai berikut:

  • Adiparwa melukiskan kelahiran Kaurawa dan Pandawa
  • Sabhaparwa melukiskan pertemuan untuk divisi kerajaan
  • Wanaparwa melukiskan kekalahan Pandava dan pembuangan kehutan
  • Wirataparwa menceritakan pembuangan Pandava yang kedua
  • Udyogaparwa menceritakan kompromi Kaurawa dan Pandawa
  • Bhismaparwa menceritakan perang bharata dan kejatuhan Bhisma
  • Dronaparwa menceritakan perang Bharata dan kematian Mahapatih Drona
  • Karnaparwa menceritakan perang Bharata dan kematian Mahapatih Karna
  • Salyaparwa perang Bharata dan kematian Mahapatih Salya
  • Sauptikaparwa melukiskan perang malam oleh Avatthama dan kematian anak-aak Devi Drupadi, melukiskan kematian Duryodhana
  • Striparwa menceritakan ratap tangisan dan upacara kematian
  • Shantiparwa menceritakan kematian Bhisma yang seorang kakek, sebelum beliau meninggal, beliau memberikan wejangan Dharma kepada Yudhistira
  • Anusasanaparwa menceritakan kerajaan Pandava
  • Aswamedhikaparwa menceritakan Asramavasan oleh pandava
  • Asramaparwa melukiskan Asramavasa Dhrtarastra dan lain-lain
  • Mausalaparwa melukiskan kehancuran keturunan Yadu di Dvaraka
  • Mahaprashthanikaparwa melukiskan kepergian Pandava ke Gunung Himawan
  • Swargarohanaparwa melukiskan kematian Bhima, arjuna dll.


PERKEMBANGAN ITIHASA (RAMAYANA DAN MAHABHARATA) DI JAWA DAN DIBELAHAN DUNIA LAINNYA 

Naskah Ramayana dan Mahabharata didapati dalam bahasa jawa kuno (abad 10), ber-Bahasa Kahsmir (abad 11) dan ber-Bahasa Persia pada jaman pemerintahan Akbar. Ramayana dan Mahabharata dengan bahasa jawa kuno telah disusun di Jawa Timur dalam bentuk Kekawin, seperti Kekawin Ramayana, Bharatayudha, Arjunawiwaha dan Semaradahana yang bukan salinan dari aslinya melainkan hasil karya puitis dengan karakternya sendiri yang dijiwai oleh aslinya.

 

RAMAYANA SEBAGAI DOKUMEN KEBUDAYAAN DAN KITAB SUCI

Go Swami Tulsidas yakin bahwa kisah Ramayana dapat menembus orang-orang biasa, artinya seluruh lapisan masyarakat, karena Ramayana adalah dapat menuntun hidup ke jalan yang benar. Ramayana telah sedemikian mendalam mempengaruhi cara hidup manusia, karena bukan hanya merupakan dokumen Kitab Suci tetapi juga merupakan dokumen kebudayaan.

RAMAYANA MENEMBUS RINTANGAN PERBENDAAN

Ramayana melampaui batas rintangan warna, suku, bangsa-bangsa karena yang terpancar adalah ajaran kebaikan. Itulah sebabnya sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di dunia seperti Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, Cina, Tailan Iran dan Indonesia menghargainya sama seperti India menghargainya.

Rusia telah memanggungkan Ramayana selama bertahun-tahun. Di Indonesia Ramayana merupakan bagian dari cara hidupnya. Alasannya India tidak pernah mengirimkan bala tentaranya untuk menduduki negeri-negeri asing, India memperkenalkan cinta, Kebudayaan dan Kedamaian. Kebudayaan itu menguasai hati bukan menaklukan negeri.
  1. Pandit Jawaharlal  Nehru menulis dalam Discovery of India, dia mengutif tulisan sejarawan Prancis Micel : Biarkan memuaskan dahaganya dalam danau luas, yaitu danau tentang kisah kepahlawanan ini (Ramayana), Dia lebih luas dari lautan, damai yang tenang meraja disana, suatu kemanisan yang tak terhingga.

 
 RAMAYANA SEBAGAI INSPIRASI KEHIDUPAN /SEBUAH KEPERCAYAAN

Tatkala penindasan mencoba untukk menginjak-injak martabat kemanusiaan lalu kekuatan illahi Brahman menampakkan dirinya dalam rupa manusia dan menentang penindasan hanya lewat kebenaran, kepercayaan, percaya pada diri sendiri.

Tatkala setan penindas merajalela yang berupa Rahwana, Seorang penjahat yang menghancurkan bumi karena kesombongannya maka Ibu Pertiwi para Guru-dan Dewa2 meminta pertolongan Dewa wisnu.

Karena keadaan mereka yang menyedihkan dewa 2 berjanji untukk menolong. Hal ini menanamkan kepada manusia suatu keberanian untuk selalu setia mengikuti nilai2 kebenaran, karena dia percaya kebenaran akhirnya menang, maka bergemalah ke seluruh dunia seruan yang kuat ini. 

Reff:

Tim Penyusun. 2012. Veda, Direktorat Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI.
Budha, I Wayan, Itihasa, Materi Kuliah Sekolah Tinggi Agama Hindu Nusantara Jakarta.