Om Swastiastu,

Bunga dapat dimaknai dari berbagai sisi, antara lain; dari sisi baunya harum merupakan bau yang paling disenangi dan dicintai oleh manusia, sehingga bunga disebut sebagai simbol bhakti (cinta) kehadapan Sang Pencipta. Ada yang memaknai dari sudut warnanya, diidentikan dengan warna dari Nawa Dewata atau Dewata Nawa Sanga yang merupakan Dewa Wisnu, Sambhu, Iswara, Maheswara, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara dan Siwa, sehingga bunga disebutkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui manifestasinya. Ada pula yang mengatakan bahwa bunga itu cikal bakal dari buah, buah itu adalah pahala, sehingga bunga disebut sebagai sebuah sarana untuk mempercepat proses kita mendapatkan pahala dari karma kita dsb. Semuanya itu menurut saya tidak ada yang salah.

Bunga itu memberi kita contoh pendidikan yang amat dalam. Walaupun ada yang menyayangi dan ada pula yang membencinya, namun pada saatnya bunga bermekar ia akan memberikan bau harumnya dan keindahannya kepada semua orang. Bunga tidak membeda-bedakan antara yang menyayanginya dengan yang membencinya.

Sebuah teori itu sangat perlu, namun jangan mentok pada teori, teori itu kita harus praktekkan sedikit demi sedikit, sehingga lama kelamaan kita tidak akan sadar sudah biasa melakoninya. Makna seperti inilah yang patut kita tangkap dan kita pelajari untuk merubah sikap kita mengikuti sikap bunga. Memang hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan, namun kita terus berusaha ke arah itu.

Jangan Lupa Saran dan Kritikan anda dicantumkan demi Kesempurnaan Isi Blog Ini

Om, Santih, Santih, Santih, Om