Melintasi bagian gelap alam antarabhava ini merupakan kesempatan terakhir bagi kita untuk dapat memasuki alam-alam suci. Hanya ada dua saja caranya dan ingatlah baik-baik bahwa ini benar-benar merupakan kesempatan terakhir bagi kita, yaitu :

1. Terserap ke dalam Atman / Terserap ke dalam Samadhi

Segeralah kita meditasi. Upayakan dalam meditasi ini kita dapat terserap ke dalam atman / terserap dalam samadhi [atau dalam bahasa yang sederhana, bathin yang damai, jernih dan tenang-seimbang]. Kita harus dapat terus mempertahankan kondisi kesadaran ini. Kalau berhasil terus-menerus mempertahankan kondisi kesadaran terserap ke dalam atman / terserap dalam samadhi, disana atma akan bisa memasuki alam-alam suci.

Atau kalau kita tidak bisa terserap ke dalam atman, cukup fokus kondisikan pikiran kita agar tenang-seimbang. Dengarkan seluruh suara-suara mengerikan tersebut dengan penuh kesadaran dan penuh ketenangan-keseimbangan bathin. Pertahankan kondisi ini terus-menerus selama mungkin. Karena sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa untuk membuka jalan menuju alam-alam suci di bagian gelap alam antarabhava ini butuh waktu panjang atau tidak akan cepat terjadi.

Kalau dalam keadaan gelap pekat dan penuh suara-suara mengerikan yang seolah-olah mengejar kita ini, pikiran kita bisa hening disini selama berhari-hari yang panjang, disana kita bisa memasuki alam-alam suci. Sehingga sekali lagi penulis akan kembali memberikan sebuah pertanyaan penting yang harus dijawab sendiri oleh masing-masing pembaca, “adakah gunanya dalam masa kehidupan ini kita tekun melaksanakan sadhana dharma : tidak mementingkan diri sendiri, mengendalikan diri, selalu bersikap penuh welas asih, banyak melakukan kebaikan, tidak menyakiti, melaksanakan tri kaya parisudha, rajin sembahyang [atau japa mantra] dan berlatih meditasi ?”

2. Kekuatan Bhakti, Permohonan dan Kerelaan Pelepasan Diri

Ini adalah cara yang sama sebagaimana sudah ada dijelaskan sebelumnya. Segeralah persembahkan semuanya kepada satguru atau ista dewata. Ada empat hal yang seluruhnya harus kita persembahkan kepada beliau dengan penuh rasa bhakti dan kerelaan di moment kematian, yaitu :

  • Tubuh
  • Kata-kata
  • Pikiran
  • Kekayaan [baik kekayaan material maupun spiritual]

Kita lakukan dhyanawidhi atau membayangkan [memvisualkan] Satguru, atau memvisualkan wujud [simbolik] ista dewata. Visualkan satguru atau ista dewata itu hidup, tembus pandang dan berpendar cahaya. Sujud serahkan diri sepenuhnya kepada beliau dan persembahkan semuanya. Detailnya anda bisa baca kembali pada tulisan sebelumnya.

Bedanya disini adalah faktor mantra. Ada beberapa mantra yang sangat efektif di bagian gelap alam antarabhava ini, seperti misalnya contoh Gayatri Maha-Mantra dan Maha-Mritunjaya Mantra [mantra maha-penakluk kematian]. Gayatri Maha-Mantra adalah mantra puja Mahadewi Savitri, ibu alam semesta. Mantra ini adalah mantra universal yang kandungannya sangat lengkap, mulai dari kekuatan perlindungan, kekuatan pemurnian, dsb-nya. Hormatlah kepada Mahadewi Savitri secara mendalam, visualkan [bayangkan] kehadiran beliau berupa cahaya mahasuci terang-benderang dan mohonlah pertolongan kepada beliau, sambil terus menguncar Gayatri Maha-Mantra. Lakukan terusmenerus tanpa henti.

Maha-Mritunjaya Mantra artinya mantra maha-penakluk kematian. Ini adalah mantra yang muncul dari pancaran kemaha-welas-asih-an Dewa Shiwa untuk menolong atma yang tersesat di dalam perjalanan kematian. Kalau anda semasa kehidupan adalah bhakta [pemuja] dari Dewa Shiva, mantra ini sangat tepat bagi anda. Karena hubungan karmanya sudah kuat. Hormatlah kepada Dewa Shiwa secara mendalam, visualkan [bayangkan] kehadiran beliau dan mohonlah pertolongan kepada beliau, sambil terus menguncar Maha-Mritunjaya Mantra. Lakukan terus-menerus tanpa henti.

Ada sebuah kemungkinan ketika kita memulai sadhana ini, akan muncul gangguan-gangguan dari mahluk-mahluk alam bawah yang tentu saja wujudnya menyeramkan. Mereka akan muncul mengganggu kita berupaya menggagalkan usaha kita. Kalau ini terjadi jangan berhenti atau terputus melakukan sadhana. Terus lanjutkan tanpa henti. Ketika garis suci yang menghubungkan kita dengan
beliau [satguru atau ista dewata] sudah terbentuk, otomatis mahluk-mahluk alam bawah akan menyingkir menjauh dengan sendirinya.

Bersikaplah rendah hati untuk menyadari dan mengakui betapa bodohnya kita selama ini, lalu benar-benar memohon pertolongan dari lubuk hati terdalam,dengan rasa bhakti yang tulus dan kerelaan untuk melepas diri. Tubuh, kata-kata, pikiran, kekayaan, baik-buruk, suci-kotor adalah sangat tidak kekal dan persembahkan diri kita sepenuhnya kepada beliau dan sujud mohon agar kita diselamatkan.

Kalau rasa bhakti kita tulus, permohonan kita sungguh-sungguh dan kita benar-benar rela untuk mempersembahkan diri kita sepenuhnya kepada beliau, maka puja kita ini pasti akan sampai atau tersembung kepada beliau. Satguru atau ista dewata, kemurnian bathin, kebijaksanaan dan welas asih beliau sangatlah mendalam. Beliau pasti akan memberi kita kesempatan dan menolong kita untuk dapat memasuki alam-alam suci. Kalau tidak beliau sendiri yang akan datang menjemput kita, pasti akan ada terbuka sebuah jalan bagi kita untuk selamat dari keadaan buruk ini berkat pertolongan beliau.