SOLO, ALUKTA-- Menyambut Peringatan 'World Dance Day 2015, ratusan seniman tari, koreografer, pemerhati tari, empu tari, kaum akademisi, dari dalam dan luar negeri berkumpul di halaman Kampus Institut Seni Indonesia (ISI)sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (29/4).

Mereka akan menari dalam acara pembukaan peringatan Hari Tari Dunia. ''Peringatan 'World Dance Day 2015' ke-8 kembali diperingati masyarakat dengan menggelar aksi Solo Menari 24 Jam. Mengusung tema 'Tari: Nafas dan Kehidupan','' kata Ketua Panitia Solo Menari 24 Jam, Soemaryatmi.


Acara tersebut akan dimulai dengan acara pembukaan, pada pukul 06.00 hingga ditutup 24 jam kemudian. Sejumlah lokasi dijadikan ajang menari. Seperti, Bundaran Gladag hingga Kantor Balaikota Solo, Kampus ISI Surakarta, SMK Negeri 8, dan sejumlah kawasan mall.

Soemaryatmi mengatakan, perayaan Hari Tari Dunia tahun ini mencoba untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Agenda ini memposisikan tari sebagai cerminan dari hidup dan kehidupan. ''Tema ini menyadarkan kita bersama, bahwa sejatinya tari bisa menghidupi manusia. Baik kehidupan secara batiniah spiritual, maupun secara lahiriyah material," kata Soemaryatmi.

Dalam pagelaran yang menginjak tahun ke-8 ini, selain sebagai ajang penguatan kreativitas para seniman tari, juga digunakan sebagai penguatan jaringan antara masyarakat tari, sanggar tari, komunitas masyarakat pemerhati tari, di Nusantara dan luar negeri.

Kegiatan Solo Menari 24 Jam akan diisi dengan berbagai pertunjukan tari selama 24 non-stop. Selain itu, juga akan diadakan pemutaran film dokumenter, seminar tari, gelar empu tari, dan orasi tari.
 Selain melibatkan ribuan masyarakat tari Kota Solo, acara ini juga diikuti oleh peserta dari luar negeri, di antaranya adalah Kamboja, Nederland, Hongaria, Kroasia, Malaysia, dan Myanmar. Tercatat ada 3.000 penari dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri ikut memeriahkan pergelaran ini.